Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam adalah salah satu momen bersejarah yang penuh kegembiraan dalam Islam. Namun, tanggal pasti kelahirannya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan Islam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berita gembira kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam, perdebatan seputar tanggal kelahirannya, dan keadaan lingkungan, masyarakat, suku, serta keadaan orang tuanya. Kami juga akan mengungkap sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam sebelum diangkat menjadi nabi, orang-orang yang percaya akan kenabiannya, serta menjelaskan orang-orang terdekatnya dari paman, istri, hingga sahabatnya.
Sebagai seorang muslim, maka kita wajib mengimani tentang diutusnya seorang nabi dan Rasul terakhir, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Kelahiran beliau merupakan momen yang tidak akan pernah dilupakan. Banyak kejadian kala itu yang telah ditulis oleh sejarah dari kabar-kabar mutawattir. Beliau adalah manusia terbaik yang dipilih oleh Allah untuk memperbaiki akhlaq manusia. Bahkan, bukan hanya umat Islam saja sebenarnya yang mendapatkan rahmat, termasuk orang-orang kafir pun mendapatkan kebaikan dari diutusnya beliau.
Silsilah dan Nasab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam
Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul MuthTHalib bin Hasyim bin ‘Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. (sumber HR. Bukhari, 1:5, kitab Bad’u Al-Wahyi, no. 6)
Beberapa orang yang terkenal dari nasab beliau adalah ‘Abdul Manaf, Hasyim dan ‘Abdul Muththalib. ‘Abdul Manaf terkenal sebagai orang yang selalu membagi-bagikan air kepada jama’ah haji. Kemudian Hasyim terkenal kedermawanannya, karena sering membagikan roti untuk jama’ah haji. Abdul Muththalib terkenal sebagai orang yang menggali kembali sumur Zamzam. Orang-orang yang terkenal dari suku Quraisy ini menunjukkan betapa mulianya nasab beliau shallallahu ‘alaihi wasalam.
Berita Gembira Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam
Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam merupakan berita gembira bagi seluruh umat Islam. Namun, tanggal pasti kelahirannya masih menjadi subjek perdebatan. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal, sedangkan yang lain mengklaim tanggal 9 Rabi’ul Awal. Kendati perbedaan pendapat ini, momen kelahiran beliau tetap diperingati oleh umat Islam sebagai peristiwa penting dalam sejarah agama ini.
Keadaan Lingkungan dan Masyarakat Kala Kelahiran Nabi
Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam terjadi di Mekah, sebuah kota di semenanjung Arab. Pada masa itu, Mekah adalah pusat perdagangan dan juga pusat keagamaan bagi orang-orang Arab. Masyarakat Arab pada saat itu hidup dalam kondisi yang penuh dengan ketidakadilan, praktek-praktek paganisme, dan perang antarsuku yang berkepanjangan. Saat itu masyarakat Quraisy selain meyakini Allah adalah Rabb, mereka juga menjadikan Latta, Uzza dan Mannat–nama berhala-berhala–yang dijadikan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, Allah menjaga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam, sehingga tidak pernah mengikuti jejak kaumnya yang jauh dari tauhid.
Kelahiran Nabi dalam Keluarga Hashim
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam dilahirkan dalam keluarga Hashim, salah satu cabang suku Quraisy yang terhormat di Mekah. Ayahnya, Abdullah, adalah anak dari Abdul Muththalib, kepala suku Quraisy saat itu. Ibunya, Aminah binti Wahb, berasal dari keluarga yang terhormat juga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir di kota Mekkah. Adapun tempat kelahirannya di Mekkah, ada yang mengatakan di sebuah rumah yang ada di Syi’ib Bani Hasyim. Ada yang mengatakan di sebuah rumah dekat Shafa. Selain itu, orang yang bertindak sebagai bidannya adalah ibunda ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu wa ‘anha.
Sifat-sifat Nabi Muhammad Sebelum Kenabian
Sebelum diangkat menjadi nabi, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam dikenal dengan sifat-sifat yang luhur. Beliau terkenal dengan julukan “Al-Amin” (orang yang dapat dipercaya) dan “As-Sadiq” (yang jujur). Sifat-sifat ini mencerminkan kepribadian yang mulia dan kejujuran yang tinggi.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam juga dikenal sebagai seorang yang sangat menyayangi anak yatim, peduli terhadap orang miskin, dan menghormati perjanjian. Semua sifat-sifat ini merupakan landasan kuat bagi kepemimpinan spiritual beliau di masa mendatang.
Orang-orang yang Percaya akan Kenabian Nabi Muhammad
Meskipun ada banyak praktek paganisme di Mekah pada saat itu, beberapa orang tertentu telah menerima wahyu Allah dan telah mempercayai kenabian Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Di antara mereka adalah Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad, yang merupakan seorang pedagang yang sukses dan juga seorang wanita yang bijaksana.
Selain Khadijah, Waraqah bin Nawfal, sepupu Khadijah, adalah seorang Kristen yang percaya pada kenabian Nabi Muhammad setelah mendengar cerita tentang pengalaman pertama Nabi Muhammad ketika menerima wahyu dari Allah.
Orang-orang Terdekat Nabi Muhammad
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam memiliki banyak orang terdekat yang mendukung dan membantunya dalam menyebarkan Islam. Di antara mereka adalah:
- Abu Bakar Ash-Shiddiq: Sahabat terdekat dan orang pertama yang memeluk Islam setelah menerima dakwah dari Nabi Muhammad.
- Umar bin Khattab: Sahabat yang kuat dan berani yang kemudian menjadi Khalifah kedua Islam.
- Utsman bin Affan: Sahabat yang murah hati dan menjadi Khalifah ketiga Islam.
- Ali bin Abi Talib: Sepupu Nabi Muhammad dan suami Fatimah, putri Nabi Muhammad, yang menjadi Khalifah keempat.
- Aisyah binti Abu Bakar: Istri Nabi Muhammad yang menjadi salah satu sumber utama hadis tentang kehidupan dan ajaran Nabi.
Beriman Kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Orang-orang ketika itu mengitarinya, mereka kagum dan berkata, “Amboi, jika batu bata ini diletakkan, akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi.” (HR. Bukhari, no. 3535 dan Muslim, no. 2286)
Beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam adalah salah satu dari rukun iman. Dimana, seseorang tidak lengkap imannya tanpa mengimani diutusnya para nabi dan Rasul ‘alaihissalam. Maka dari itu, sebagai seorang muslim kita harus menjadikan beliau sebagai suri tauladan, sebagaimana para generasi terdahulu.
Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam adalah berita gembira bagi seluruh umat Islam. Meskipun tanggal kelahirannya masih menjadi perdebatan, momen ini tetap menjadi salah satu yang paling penting dalam sejarah agama Islam. Keadaan lingkungan dan masyarakat kala itu mencerminkan kondisi yang penuh ketidakadilan dan paganisme, sehingga munculnya seorang nabi menjadi harapan bagi umat manusia.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam dikenal dengan sifat-sifat luhur dan kejujuran yang tinggi sebelum diangkat menjadi nabi. Orang-orang yang percaya akan kenabiannya, seperti Khadijah dan Waraqah bin Nawfal, memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam. Dan orang-orang terdekatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Uthman, Ali, dan Aisyah, berperan dalam mengembangkan agama Islam dan mempertahankannya.
Dengan demikian, kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam adalah berita gembira yang membawa cahaya bagi umat manusia, dan sejarahnya yang penuh dengan kebaikan dan kebijaksanaan tetap menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang berita gembira ini dan sifat-sifat luhur Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam sebelum diangkat menjadi nabi.