Dipublikasikan 17/04/2021

Tips Jitu Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadhan


(Ilustrasi: Mengenalkan puasa kepada anak. Sumber gambar: Foto oleh Gabby K via Pexels)

Tips Jitu Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadhan

Meskipun anak-anak yang belum wajib untuk berpuasa, namun tidak ada salahnya untuk
melatihnya agar bisa terbiasa. Melatih anak berpuasa bisa menjadi cara untuk menyiapkan
mental dan fisik agar bisa berpuasa dengan sempurna saat sudah baligh nanti.
Nah, buat para orang tua yang ingin mengajari anaknya berpuasa, berikut tips-tips yang bisa
orang tua terapkan:

1. Ajarkan anak makna puasa
Supaya anak dapat lebih memahami, orang tua dapat memulainya dengan mengenalkan apa
itu puasa, apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan ketika berpuasa
kepada anak. Mengenalkan apa pula makna dan nilai kebaikannya.
Cara mengenalkan makna puasa kepada anak bisa dimulai dari pengenalan rukun Islam,
bentuk amalan agar dapat memperoleh derajat taqwa, serta beragam kebaikan yang dapat
diperoleh dengan berpuasa. Tentunya disampaikan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
anak.
Ekspresikan ibadah puasa dengan positif dan menyenangkan, sehingga anak dapat tertarik
untuk melakukannya.

2. Bangunkan anak sahur dengan suasana yang bahagia
Anak-anak masih belajar, termasuk belajar untuk bangun dan makan lebih awal.
Jika anak sulit untuk dibangunkan ketika sahur, orang tua jangan terpancing emosi. Siapa yang
senang dibangunkan dengan keadaan dipaksa?
Cobalah untuk membangunkan anak dengan lembut seperti angkat anak perlahan sampai
posisi duduk. Pelan-pelan minta ia membuka mata, dan tuntunlah anak ke meja makan.
Tips juga agar anak bisa dengan mudah bangun ketika sahur adalah dengan memperhatikan
jam tidur anak. Atur jam tidur anak agar tidak kemalaman.

3. Puasa yang bertahap
Agar anak tidak kaget, orang tua bisa mengajari anak berpuasa dengan cara bertahap. Hal ini
bisa dilakukan dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Orang tua bisa melatih anak berpuasa mulai dari sahur hingga jam 10 pagi misalnya, lalu
berangsur diperpanjang hingga jam makan siang, kemudian pelan-pelan menambah durasi
puasanya secara bertahap.

4. Buat aktivitas ngabuburit yang seru tapi tetap sesuai
“Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk
melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan
dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu
berbuka puasa tiba.” (HR Bukhari dan Muslim).
Aktivitas ngabuburit yang seru diharapkan untuk mengalihkan perhatian anak dari makanan dan
minuman selama berpuasa.
Aktivitas yang dilakukan bisa berupa permainan sederhana, menceritakan kisah-kisah teladan,
atau mengaji bersama.
Orang tua pun perlu memahami dan mengetahui perilaku anak. Misalnya si anak merupakan
tipe yang mudah lapar, maka orang tua dapat meminimalisir kegiatan yang bisa membuat anak
semakin lelah dan ingin makan atau minum.

5. Siapkan makanan favorit untuk sahur atau berbuka
Meskipun semangat anak-anak dalam berpuasa itu cukup tinggi, namun pada perjalanannya
ternyata tidak semudah itu. Anak-anak kadang sulit untuk dibangunkan ketika sahur, atau
mungkin juga ada yang sulit mencapai waktu berbuka.
Sebagai bentuk motivasi, orang tua bisa menjanjikan penghargaan jika anak mampu
menjalankan tantangan belajar puasa ini. Jika memungkinkan, libatkan pula anak dalam
menyiapkan menu, setidaknya menu berbuka puasa.
Pastikan menu sahur dan berbuka melengkapi kebutuhan gizi, agar anak bisa lebih kuat dalam
menjalani puasa. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat agar bisa
membuat kenyang lebih lama.

6. Jadi teladan
Bak kata pepatah, satu tindakan lebih baik daripada seribu ucapan. Lagipula, anak-anak
cenderung meniru perbuatan yang dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa yang mereka
lihat, ketimbang melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Orang tua harus menjadi teladan yang baik, yang bisa mendampingi anak-anak untuk
menunaikan ibadah puasa bersama.

7. Tidak memaksakan
Bagaimanapun, mengajarkan anak berpuasa itu memang susah-susah gampang. Bisa saja
mulus, bisa juga penuh drama. Walaupun begitu, orang tua sebaiknya tidak memaksa anak
untuk berpuasa.
Paksaan bisa memberikan kesan negatif. Akan sangat lebih baik jika keinginan itu tumbuh dari
diri anak tanpa adanya paksaan. Jadi, anak dapat berpuasa dengan senang, bukan karena
paksaan, bukan karena takut.

Selamat mengajarkan anak berpuasa!

Tags:

Baca Artikel Lainnya

Hapus informasi Pengguna

Cara Menghapus Akun dan Data Anda Untuk meminta penghapusan akun […]

sedih dan galau Sedih dan Galau

Sedih dan Galau adalah hal yang wajar bagi manusia. Kehidupan […]

utsman bin affan Mengenal Sosok Utsman bin Affan

Utsman bin Affan, seorang sahabat terkemuka dan Khalifah kedua dalam […]