Dipublikasikan 25/08/2023

Kebaikan di usia Senja


Usia senja merupakan usia yang ajaib. Di usia ini seolah-olah di usia ini semua hal serasa biasa saja. Mungkin pada saat seseorang masih muda dan masih menggebu-gebu, maka mereka akan bersemangat dan ingin mencoba segala sesuatu. Namun, pada usia ini di saat tubuh sudah mulai melemah, kulit sudah mulai keriput, maka yang tersisa hanyalah apa yang diinginkan oleh jiwa, yaitu cara agar bisa lebih mendekat kepada Yang Kuasa. Dalam arti memperbanyak ibadah dan beramal solih. Bisa dengan lebih banyak membaca Al Qur’an, bersedekah, berdzikir dan amalan-amalan salih lainnya.

Allah ta’alaa berfirman:

وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ ࣖ

artinya: “Mereka berteriak di dalam (neraka) itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, bukan (seperti perbuatan) yang pernah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka,) “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa (yang cukup) untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir. (Bukankah pula) telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka, rasakanlah (azab Kami). Bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.” (Q.S Fatir: 37)

Di hari akhir orang-orang yang disiksa di neraka akan melakukan apapun agar bisa kembali ke dunia hanya sekedar untuk beramal salih. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam telah mengabarkan tentang surga dan neraka, tetapi mereka yang tidak menghiraukannya akan merasakan siksaan yang pedih dan sudah terlambat untuk itu.

Diceritakan dalam shahih Bukhari tentang tafsir dari surat An Nasr.

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ

وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ

artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Umar radhiyallahu’anhu memasukkan diriku dalam barisan sahabat-sahabat tua yang pernah mengikuti perang Badar. Maka sebagian orang-orang tua itu seolah-olah ada yang merasakan tidak enak dalam jiwanya, lalu berkata: “Mengapa orang ini masuk beserta kita, sedangkan kita mempunyai anak-anak yang sebaya umurnya dengan dia?”

Umar kemudian menjawab: “Sebenarnya dia itu sebagaimana yang engkau semua ketahui,”-maksudnya bahwa Ibnu Abbas itu diasuh dalam rumah kenabian dan ia adalah sumber ilmu pengetahuandan berbagai pendapat yang tepat.”

Selanjutnya pada suatu hari Umar memanggil saya, lalu memasukkan saya bersama dengan para orang tua di atas. Saya tidak mengerti bahwa Umar memanggil saya pada hari itu, melainkan hanya untuk memperlihatkan keadaan saya kepada mereka itu.

Umar radhiyallahu’anhu berkata: “Bagaimanakah pendapat saudara-saudara mengenai firman Allah – yang artinya: “Jikalau telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” (surat An Nasr)

Maka sebagian para sahabat tuatua itu berkata: “Maksudnya ialah kita diperintah supaya memuji kepada Allah serta memohonkan pengampunan daripadaNya jikalau kita diberi pertolongan serta kemenangan.” Sebagian mereka yang lain diam saja dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Umar lalu berkata kepadaku: “Adakah demikian itu pula pendapatmu, hai Ibnu Abbas?”

Saya lalu menjawab: “Tidak.” Umar bertanya lagi: “Jadi bagaimanakah pendapatmu?” Saya menjawab: “Itu adalah menunjukkan tentang ajal Rasulullah shallallahu’alaihi wasalam, Allah telah memberi tahukan pada beliau tentang dekat tibanya ajal itu. Jadi Allah berfirman – yang artinya: “Jikalau telah datang pertolongan dari Allah serta kemenangan,” maka yang sedemikian itu adalah sebagai tanda datangnya ajalmu. Oleh sebab itu maka memahasucikanlah dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhanmu dan mohonlah pengampunan padaNya, sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima taubat.”

Umar radhiyallahu’anhu lalu berkata: “Memang, saya sendiri tidak mempunyai pendapat selain daripada seperti yang telah kau ucapkan itu.” (HR Bukhari)

Dari kisah ini kita mendapatkan pelajaran, bahwa ketika usia senja maka dianjurkan kepada kita untuk lebih banyak berdzikir dan bertaubat. Sebab, Allah lebih akan mendekatkan orang yang banyak mensucikanNya dengan dzikir dan taubat lebih dekat kepada kebaikan.

Jika, Anda ingin bersedekah untuk masjid, mushola dan lembaga lainnya, maka bisa melakukan melalui Sedekah Listrik. Aplikasi tersedia di Google dan Apple Store.


Baca Artikel Lainnya

Hapus informasi Pengguna

Cara Menghapus Akun dan Data Anda Untuk meminta penghapusan akun […]

sedih dan galau Sedih dan Galau

Sedih dan Galau adalah hal yang wajar bagi manusia. Kehidupan […]

utsman bin affan Mengenal Sosok Utsman bin Affan

Utsman bin Affan, seorang sahabat terkemuka dan Khalifah kedua dalam […]