(Foto oleh Micheile Henderson via Unsplash)
Secara harfiah, sedekah berarti melepaskan, atau sesuatu yang diberikan dengan maksud
mengharapkan keridhaan dari Allah Subhanahu wata’alaa.
Secara terminologi syariat, sedekah berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau penghasilan
atau pendapatan untuk suatu kepentingan umat muslim lainnya.
Apa perbedaan sedekah dengan zakat? Perbedaan sedekah dengan zakat adalah sedekah /
infak tidak memiliki nisab, jadi bisa dikeluarkan oleh setiap umat muslim yang beriman. Berbeda
dengan zakat yang memiliki nisab.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad rahimahullah keutamaan bersedekah tidak ditunjukkan dari
besarnya jumlah nominal yang kita berikan, atau banyaknya barang yang kita sedekahkan.
Akan tetapi lebih ke persentase harta yang kita miliki.
Makanya, kita sering mendengar “sedekah sepuluh ribu bagi orang yang kurang mampu akan
lebih bernilai daripada sedekah satu juta bagi orang kaya”. Hal ini juga bisa memotivasi orang
orang kaya supaya bisa bersedekah lebih banyak lagi.
Kadar keikhlasan juga berpengaruh terhadap sedekah. Percuma sedekah banyak tapi tidak
ikhlas. Alangkah lebih baik lagi jika sedekah dengan persentase harta yang tinggi, dan ikhlas.
Kita akan membahas keutamaan bersedekah dan berbagai manfaat yang bisa kita dapatkan dengan bersedekah, di antaranya:
Sedekah adalah bukti keimanan seseorang
“Sedekah adalah bukti.” (H.R. Muslim, no. 233).
Dijelaskan juga oleh An Nawawi: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu sedekah
dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
Sedekah dapat menghapus dosa
“Sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (H.R. Tirmidzi, no.
614)
Meskipun sedekah dapat menghapuskan dosa, namun tidak bisa pula kita merasa aman atas
dosa-dosa kita, lalu kemudian bersedekah saja agar dosa bisa terhapus, bak mencoret-coret
kertas lalu menghapus coretan itu dengan pensil.
Sedekah dapat melipatgandakan pahala
“Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 261)
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S. Al Hadid: 18)
Sedekah memberikan keberkahan dan kewibawaan
“Harta tidak akan berkurang dengan bersedekah, dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan
Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (H.R. Muslim, no. 2588)
Sedekah dapat membebaskan seseorang dari siksa kubur
“Sedekah akan mematikan api siksaan di dalam kubur.” (H.R. Thabrani, dishahihkan oleh Al
Albani dalam shahih At-Targhib, no. 873)
Sedekah dapat memberikan naungan pada hari kiamat
“Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya: (1) imam yang adil; (2) seorang pemuda yang tumbuh dan dewasa dalam
beribadah kepada Allah; (3) seorang yang hatinya bergantung kepada masjid; (4) dua orang
yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah
karena-Nya; (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata ‘Aku benar-benar takut kepada Allah’; (6) seseorang yang
bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; (7) orang yang berdzikir kepada Allah
dengan keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (H.R. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no.
1031).
Maksud dari tangan kiri tidak mengetahui apa yang dikerjakan oleh tangan kanan adalah
sedekah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi sehingga tiada orang lain yang tahu.
Meskipun, sah-sah saja melakukan sedekah secara terang-terangan.
Terdapat pintu surga bagi orang yang gemar bersedekah
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia
berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu
shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (H.R. Bukhari, 3666
dan Muslim, no. 1027)
Sesungguhnya masih ada banyak lagi dalil-dalil tentang keutamaan bersedekah. Tidakkah hati
kita merasa terpanggil ?